PENTINGNYA BERGURU KEPADA GURU YANG MURSYID

Perjalanan hidup di dunia yang bersifat lahiriah, dapat kita ibaratkan dengan sebuah kapal yang berlayar di lautan luas yang harus dilengkapi dengan kompas sebagai penunjuk arah. Bayangkan jika kapal itu berlayar di samudera tanpa kompas, pasti akan tersesat tanpa arah dan tujuan yang jelas.




Apalagi perjalanan alam ruhaniah yang tidak bisa di tembus oleh mata lahir dan akal pikiran manusia, maka kita perlu memiliki seorang guru pembimbing yang paham akan jalan kerohanian untuk menuju Allah SWT. Dengan bimbingan dan petunjuk dari seorang guru yang telah memahami jalan rohani, ibarat seorang nakhoda kapal yang memiliki kompas supaya dapat mengarahkan kapal kita dengan aman menuju pulau yang dituju . 

Guru mursyid sangat diperlukan oleh setiap manusia dalam perjalanan hati atau rohani menuju taqwa. Ia dapat memimpin di bidang ilmu, akal atau hati, yang lahir maupun yang batin dan dalam semua hal sehingga hidup manusia dapat tertuju kepada Allah. Guru mursyid dianugerahkan Allah ilmu-ilmu yang luar biasa. Ada ilmu lahir, ada ilmu batin. Bukan saja dia dapat memimpin akal, tetapi terutama dia memimpin hati (roh) manusia. 

Sebab itu bagaimana hebat, alim seseorang itu, dia mesti ada seorang guru mursyid yang memimpin perjalanan hati dia menuju Allah. Setiap orang wajib ada mursyid yang memimpin dirinya, baik dia ulama atau tidak, hafiz atau tidak, pakar Islam atau tidak, mualim atau tidak, profesor Islam atau bukan, kalau tidak maka setan yang akan menjadi guru yang memimpin perjalanan hatinya. 

Imam Malik pernah berkata : ‘Barang siapa yang tidak mempunyai guru mursyid maka setanlah yang akan menjadi gurunya’

Mursyid itu susah dicari. Apalagi di zaman sekarang yang sudah jauh dari zaman Rasulullah. Orang yang jadi mursyid hanya dalam hitungan jari saja. Sebab itu mursyid kurang popular dan jarang disebut dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang dapat bertemu dan belajar dari seorang guru yang  Mursyid adalah orang yang telah mendapat petunjuk dari Allah SWT, sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-Kahfi ayat 17."

مَنۡ يَّهۡدِ اللّٰهُ فَهُوَ الۡمُهۡتَدِ ‌ۚ وَمَنۡ يُّضۡلِلۡ فَلَنۡ تَجِدَ لَهٗ وَلِيًّا مُّرۡشِدًا

Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa disesatkan-Nya, maka engkau tidak akan mendapatkan seorang penolong ( guru yang Mursyid ) yang dapat memberi petunjuk kepadanya. 

Penulis : Khb.Hendra ar-Riukari
Editor : Indra Tanamo

You Might Also Like

0 comments